Wednesday, July 27, 2005

Untukmu kk

Smua kisah tlah Lis ceritain ke kamu, semuanya … dan tak ada sedikitpun tersisa. Kata-katamu yakinkan Lis akan arti persahabatan. Lis ga pernah sekalipun sembunyikan rahasia darimu. Bercerita denganmu dan mendengar kata-katamu buatkan asa di hidup Lis. Kamu tau Lis ga pernah bisa sendiri, Lis ga bisa klo didiamin. Lis udah nganggap kamu adalah kakak Lis. Meski slama ini Lis ga penah panggil kakak ke kamu.
Tak lama Lis mengenalmu, namun seperti katamu beberapa waktu yang lalu, bahwa persahabatan tak di ukur dari lamanya waktu. Sahabat sejati akan selalu ada di saat duka maupun suka. Meski hanya beberapa saat kebersamaan. Lis akan slalu ingat klo kamu adalah sahabat Lis. Bagaimanapun dirimu, kamu tetep sahabat yang pernah Lis kenal. Sahabat yang pernah baek pada Lis. Meski Lis tau kamu ga sepenuhnya seperti kata- kata yang sering kamu ucapin ke Lis. Meski kamu bilang kamu ga akan pernah berubah dalam bersahabat dengan Lis. Kamu akan tetap menjadi sahabat Lis, kamu akan tetap menjadi kamu yang Lis kenal pertama kali.
Tapi…kenyataan bicara lain, meski kamu sanggah dengan berbagai kata, tak akan membuat Lis percaya. Kamu ternyata menganggap bahwa persahabatan itu adalah dengan syarat. Kamu ga bisa buktikan semua ucapanmu tentang persahabatan sejati. Detik-detik akhir di saat kebersamaan itu tlah bicara banyak, bahwa Lis salah menilaimu. Lis salah mengira kamu sahabat sejati, kenyataannya kamu sama aja dengan temen-temen yang pernah Lis kenal.
Disaat Lis ga percaya bahwa persahabatan tanpa syarat itu masih ada, kamu slalu aja yakinkan Lis bahwa anggapan itu salah. Kamu akan tunjukin klo kamu sahabat yang baek untuk Lis. kamu ga sama dengan temen-temen yang pernah Lis ceritain. Katamu kamu juga paling ga suka klo di boongin, semua ucapanmu adalah benar tanpa di balut keboongan. Nyatanya itu adalah hanya sebatas ucapan aja.
Rasanya Lis ga percaya dengan nyata si depan mata, tapi kebenaran itu ga juga sirna. Kebenaran itu tetep ada sebagai tanda itu bukan ilusi. Kejujuranmu dalam bersahabat sirna bersama kata-katamu. Kamu ikuti jejak langkah orang yang paling Lis ga suka. Lis nyesel cerita banyak ke kamu. Kamu bukan kamu yang dulu Lis kenal. Sesuatu tlah merubahmu, tak ada gunanya Lis tetep bersahabat denganmu, karna kamu bukan kamu yang dulu Lis kenal. Waktu tlah bicara banyak dan membuktikan Lis salah menilaimu, karna ga seharusnya Lis percaya 100 % ke kamu. Kamu sama jahatnya dengan dia yang pernah Lis ceritain.

No comments: