Tuesday, July 10, 2007

umar bakri negri ini…. seberapa peduli anda?

Umar bakri… ah aq teringat selalu lagu Iwan Fals itu, sore dan pagi tadi kembali aq menyaksikan para ‘umar bakri” dari Jatim yang ke Jakarta demi memperjuangkan anggaran pendidikan agar segera terrealisasi sebagai mana mestinya. Bukan hanya memperjuangkan kemajuan dunia pendidikan tapi juga memperjuangkan nasip guru. kesejahteraan bagi guru, itu yang di perjuangkan. Beberapa hari yang lalu, aq pun menyaksikan berita di TV yang membahas tentang guru yang udah 17 tahun menghonor tapi belum juga di angkat jadi pegawai negri. 17 tahun jadi guru dengan gaji yang kecil ( berapa nominalnya lilis lupa) yang pasti demi tetep menjaga kelangsungan hidup keluarga dan membiayai sekolah anaknya. Dia melakukan 3 pekerjaan sekaligus dalam sehari, ya mengajar, ya membuka tambal ban dan menjadi tukang becak.

Air mata ini menetes… menetes… berderai tak tertahan nasip guru dari dulu hingga kini selalu aja di garis kemiskinan, jikapun ada yang hidup mapan itupun pasti hanya segelintir orang ajah. Di negri ini begitu banyak orang pinter…Di negri ini begitu banyak yang menduduki posisi penting di pemerintahan, tapi untuk membuat keputusan agar dunia pendidikan maju dan agar kesejahtraan guru meningkat. Mereka selalu aja memilik 1001 alasan. Entah sampai kapan mimpi hidup layak agar sebanding dengan profesi lainnya itu bisa terwujud.

Semua orang di negri ini yang kini telah hidup dengan nyaman dari segi ekonomi, mereka seolah tiada peduli dengan nasip orang yang dulu mengajarinya membaca, dengan orang yang dulu mengajarinya menulis dan berhitung, orang yang dulu mencurahkan semua daya & upaya agar sang anak menjadi pintar & mengerti. Mereka lupa…. Tanpa guru tak akan mungkin mereka menjadi seperti sekarang ini…

Aq sedih… aq selalu ingat berita2 di tv menjelang HARDIKNAS tahun ini, kemaren dulu itu. Begitu banyak tayangan berita di tv yang mengangkat kehidupan serba kekurangan dari guru. Guru selalu di tuntut untuk menjadi teladan, guru selalu di tuntut untuk menjalankan tugas dengan profesional. Meski keadaan ekonomi menghimpit jiwa para umar bakri terus berjuang mencerdaskan anak bangsa. Tapi…. Guru juga manusia biasa…guru bukan robot …. kehidupan yang serba sulit di zaman yang seperti ini membuat beban hidup guru kian bertambah.

Ada banyak guru yang masih berstatus ‘Honda” honor daerah, honor sekolah, honor yayasan, dan honor2 laennya. Ada yang sebulan hanya di gaji 200 ribu aja. Bayangkan dengan duit yang segitu banyaknya, dengan biaya hidup yang tinggi. Mau menjadi seperti apa guru? Guru mesti berjibaku dengan waktu… guru mesti memutar otak, memeras tenaga demi menyambung hidup….

Guru PNS yang notabene adalah pegawai negri hidupnya pun tak lantas bergelimang harta. Hidupnya pun mesti kencengin ikat pinggang, dengan gaji yang tak lebih banyak dari guru honor… merekapun mesti pinter2 membagi waktu & keuangan agar hidup ini bisa terus berlanjut. Gaji 1 bulan yang hanya beberapa ratus ribu itu tak tersisa sedikitpun… apa lagi yang mesti di tabung… biaya hidup makin lama makin tinggi, keperluan sosial di lingkungan tempat tinggal ga mungkin di cuek bebekin. Qta mesti peduli dengan lingkungan.

Karna umar bakri adalah pangilan hati.. karna umar bakri adalah pilihan profesi, karma umar bakri adalah kehidupan yang sudah di jalani, maka umar bakri terus membaktikan diri demi mencerdaskan anak negri. Tak peduli bagaimanapun keadaannya umar bakri di negri ini terus berupaya maksimal untuk yang terbaik bagi anak didiknya.

Terkadang aq merasa iri…. Dan teriak dalam hati…

Aq iri kenapa dirut bin pimpinan BUMN gajinnys berkali2 lipat gaji presiden

Tapi ribuan guru di negri ini hidup dalam garis kemiskinan

Kenapa sistem pemberian gaji di negri ini begitu tak adilnya?

Di satu sisi orang hidup bergelimang harta

Di sisi lain orang hidup sengsara

Kenapa negri ini tak peduli nasip umar bakri

Kenapa orang2 dunia nyata & dunia kata jarang yang peduli dengan umar bakri?

Begitu ada artis yang cerai ato apapun tentang artis maka rame2 semua orang baik dunia kata ato pun dunia nyata menyebar luaskan

Begitu ada politikus terlibat skandal …

Begitu ada info IT tercangih ato apapun itu semua orang teriak bersama membahas dengan semangat 45

Tapi…

Begitu ada guru yang berdemo menuntut kesejahteraan

Begitu ada yang guru yang merangkap jadi tukang becak

Begitu ada guru yang gajinya hanya 200 ribu perbulan

Begitu ada guru yang ngontrak di rumah kecil yang ga layak huni

Semua diam…

Semua seolah ga mendegar

Berita di tv di anggap angin lalu “toh itu bukan aq yang ngalamin” mungkin hal tersebut yang hinggap di benaknya

Semua tutup mata & telinga

Hanya segelintir yang peduli

Hanya segelintir yang bicara

Hanya segelintir yang bertindak

Ah

Mungkin mimpi ini terlalu muluk

Mimpi melihat guru di negri ini hidup sejajar dengan profesi lainnya

Mimpi melihat guru di negri ini hidup tanpa mesti menjadi tukang becak & tukang tambal ban

Mimpi melihat guru di negri ini hidup dengan senyum ceria tanpa beban ekonomi

Kamukah itu yang peduli nasip guru?

Kamukah itu yang peduli dunia pendidikan negri ini?

Kamukan itu yang menjadi pendukung sejati umar bakri?

Kamukah itu yang selalu ingat jasa umar bakri?

2 comments:

kang said...

salam. maaf, suatu saat nanti, boleh saya kutip uneg-unegnya. sekaran saya sedang ngumpulin data-data nasib guru untuk bikin karya tulis.

mancing mania said...

apa yang anda ungkapkan sekarang saya alami dengan gaji 300 ribu saya harus minta tolong kepada siapa, sementara setiap hari saya harus mengajar penuh...

sekarang saya tidak bisa berbuat apa-apa, nasib.

agus.sarwono64@yahoo.co.id